Upacara Adat Kematian Brobosan
Sesudah sambutan-sambutan usai, kebiasaan kebiasaan daerah Jawa, dilanjutkan dengan melakukan Brobosan. Keranda yang masih tetap diusung itu dimajukan ke tengah halaman, untuk berikan peluang beberapa keluarga lakukan brobosan.
Brobosan yaitu jalan dibawah keranda yang tengah berÂhenti, yang dikerjakan saat sebelum jenazah diberangkatkan ke makam. Brobosan ini dikerjakan oleh anak cucunya. Anak cucunya melakuÂkan dengan cara bertukaran, semasing mengulang hingga tiga kali.
Diawali dari samping kanan jenazah, berbalik atau berputar ke muka serta masuk lagi dari segi kanan. Di desa ini ada rutinitas, semakin banyak kali brobosan, makin baik, lantaran terkecuali brobosan itu berÂmaksud untuk menghormati yang wafat, juga punya maksud untuk memperoleh swab, atau tuah dari yang wafat itu.
Lebih-lebih bila orang wafat itu usianya panjang, bakal punya pengaruh terÂhadap umur yang menerobos itu. Bila yang wafat itu orang yang kesdik, ilmunya bisa sumrambah, terserap oleh orang yang melakuÂkan brobosan.
Ada satu rutinitas juga bahwa bila yang wafat itu seseorang wanita, yang lakukan brobosan itu terbatas pada sanak keluarga yang paling dekat dengan almarhumah. Demikian pula bila yang wafat itu anak-anak, atau remaja, brobosan itu tak dikerjakan.