Puncak Suroloyo Yogyakarta

• Akses

Puncak Suroloyo Yogyakarta merupakan puncak tertinggi dari Pegunungan Manoreh.Dari tempat ini dapat terlihat pemandangan empat gunung tinggi di Jawa yaitu Merapi, Merbabu, Sumbing, dan Sindoro. Masyarakat Jawa percaya jika ditarik garis lurus dari utara ke selatan, dan barat ke timur di Pulau Jawa, maka akan terhubung pada satu titik di Puncak Suroloyo Yogyakarta. Ia terletak di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta dan berjarak sekitar 45 km dari pusat Kota Yogyakarta. Untuk mencapai lokasi ini tidak kendaraan umum yang dapat langsung diakses, sehingga para wisatawan sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi.

• Pesona Penjelajahan Puncak Suroloyo

Menjelajahi Puncak Suroloyo merupakan perjalanan panjang dan menantang. Dibutuhkan fisik dan mental yang kuat untuk menaiki puncak setinggi 1.100 meter di atas laut itu. Pertama para wisatawan dapat memilih antara dua jalur yang ada, yaitu Jalan Godean-Sentolo-Kalibawang atau Jalan Magelang-Pasar Muntilan-Kalibawang. Kemudian para wisatawan harus melewati jalanan yang naik turun, meliuk-liuk menantang adrenalin. Jalanan terjal pun dipenuhi bebatuan, menantang kekebalan kendaraan wisatawan. Oleh karenanya sebelum berangkat para wisatawan harus mempersiapkan kendaraan secara matang.

Setelah memarkir kendaraan, rute selanjutnya adalah menaiki ratusan anak tangga yang panjangnya seakan tak berujung. Memang melelahkan, tapi pemandangan di beberapa pemberhentian Suroloyo akan menghapus segala peluh berikut rasa lelah. Pada pemberhentian pertama terdapat Pertapaan Suroloyo. Dari tempat ini akan terlihat pemandangan Candi Borobudur yang begitu gagah penuh pesona. Menuju pemberhentian kedua berjarak sekitar 200 meter dari Pertapaan Suroloyo yakni Pertapaan Sariloyo. Dari tempat ini menyajikan pemandangan indah pesona gunung kembar Sindoro dan Sumbing. Mereka bersanding bagaikan cermin yang saling memancarkan keindahan yang sama miripnya. Pada pemberhentian ketiga yang juga berjarak sekitar 200 meter dari Pendopo Sariloyo terdapat Pertapaan Kaendran. Pemandangan di tempat ini berisi sajian keindahan pantai glagah di Kulonprogo.

Pemandangan yang menarik itu memanjakan para wisatawan seakan sedang berada di kahyangan. Apalagi jika kebetulan ada kabut putih yang menyelimuti area bawah puncak, serasa keinginan untuk turun gunung pun jauh tersingkir. Lamat-lamat menikmati pemandangan dengan segenap jiwa akan memunculkan sensasi fresh dalam hati pikiran.

Jika ingin puas menikmati penjelajahan ke Puncak Suroloyo Yogyakarta, wisatawan dapat datang ketika tanggal 1 Suro atau tanggal 1 bulan Jawa. Pada waktu itu masyarakat akan melaksanakan jamasan atau memandikan pusaka kraton Tombak Kyai Manggolo Murti dan Songsong Kyai Manggolo Dewo. Proses jamasan akan diiringi dengan beberapa proses panjang seperti: pemakaian pakaian adat, arak-arakan pusaka dan beberepa hasil bumi, dan pagelaran musik tradisional.

• Sejarah Suroloyo

Berbicara tentang Suroloyo takkan lepas dari sejarah yang melekat erat dan telah dikenal oleh banyak masyarakat Jawa. Sejarah dalam Kitab Cabolek yang ditulis Ngabehi Yasadipura sekitar abad 18 tentang wangsit Mas Rangsang yang bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo. Dalam wangsitnya, ia mendapat isyarat akan menjadi pemimpin di Tanah Jawa dan ia diperintahkan untuk berjalan dari Kraton Kotagede ke barat menuju Pegunungan Manoreh. Karena panjangnya perjalanan yang ditempuh, ia kelelahan dan tertidur. Ia kemudian bermimpi kembali mendapat wangsit untuk bertapa di tempat yang sedang ia tempati saat itu. Maka Sultan Agung Hanyokrokusumo pun bertapa di Puncak Suroloyo tersebut.

Selain itu masyarakat di sekitar Puncak Suroloyo Yogyakarta sering menyebut puncak tersebut sebagai “Rumah Ki Semar”. Pasalnya menurut mereka Puncak Suroloyo sebagai tempat tertinggi adalah tempat Batara Guru dan juga tempat Ki Semar, atau Ki Ismoyo mengasuh Petruk, Bagong, Gareng dan para Pandawa. Oleh karenanya mereka sering menggunakan lambang Semar dalam berbagai hal.