Penentuan Tanggal Hari Jadi DIY Masih Jadi Perdebatan

1669 views

jogja-wisata

JOGJA – Panitia Khusus (Pansus) DPRD DIY keberatan dengan usulan eksekutif yang menetapkan hari jadi DIY pada 13 Maret 1755.

Kasubag Perda Biro Hukum DIY, Purwanto mengungkapkan pengerucutan hari jadi DIY pada 13 Maret 1755 ‎telah melalui proses panjang.

Termasuk melalui pengkajian dengan melibatkan tim yang terdiri dari unsur Kasultanan, Pakulaman, Pemda DIY serta ahli sejarah.

“‎Saya sependapat bahwa 13 Maret 1755 Pangeran Mangkubumi mengumumkan Hadeging Nagari Ngayogyokarto. Tapi hal itu sebagai tanda berdirinya Nagari Ngayogyakarto, bukan terbentuknya DIY,” jelasnya dalam Rapat Raperda Hari Jadi DIY, di lobi DPRD DIY, Kamis (2/6/2016).

Purwanto melanjutkan bahwa Raperda ini untuk mencari hari jadi DIY yang semestinya didasarkan pada kapan terbentuknya DIY.

“13 Maret 1755 sebagai petanda berdirinya Hadeging Nagari Ngayogyokarto, saya setuju. Tapi kalau menengok sejarah terbentuknya DIY maka dasarnya adalah peristiwa hukum 3 Maret 1950 mengacu pada Undang-Undang Nomor 3 tahun 1950 tentang pembentukan DIY,” paparnya.

‎Anggota Pansus lainnya, Zuhrif Hudaya sejalan dengan pemikiran Harwanta. Dia membandingkan dengan daerah provinsi lain menjadikan hari jadi setelah diterbitkannya Undang-Undang pembentuan provinsi setempat.

Penetapan hari jadi Kabupaten/Kota usianya lebih tua karena tidak terkait administrasi perundang-undangan dan lebih dikaitkan dengan sosiologis tumbuhnya masyarakat setempat.

“Jadi, ojo sing penting luwih tua,” katanya.

Perwakilan eksekutif, Kepala Bagian Pemerintahan Umum Biro Tata Pemerintahan (Tapem) DIY, Wahyu Nugraha memaparkan peristiwa 13 Maret 1755 merupakan sejarah yang menandai berdirinya Kasultanan Ngayogyokarto Hadiningrat.

Peristiwa yang bertepatan dengan 29 jumadil’awal tahun Be 1680 (Kemis pon) itu di Pasanggarahan Ambar Ketawang, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) memproklamirkan Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyokarto Hadiningrat (Separo Nagari Mataram). (*)

news

Author: 
    author
    JogjaLand

    Related Post

    Comments are closed.