MAHASISWA KKN UNDIP MEMPERKENALKAN METODE BARU CARA MAKAN IKAN

1132 views

 

Ringinanom, Magelang (06/08/2020). Virus Corona yang sedang melanda di dunia menyebabkan semua tatanan yang ada di masyarakat berubah drastis. Mulai dari sektor pendidikan, pekerjaan, hingga perekonomian. Adanya pandemi ini memberikan dampak yang begitu dirasakan oleh masyarakat, hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaannya. Kehilangan sebagian besar pekerjaannya menyebabkan kemunduran kondisi perekonomiannya. Melemahnya kondisi perekonomian menjadikan sebagian masyarakat mengkonsumsi makanan dengan konsep apa adanya atau dapat disebut dengan berkurangnya keseimbangan gizi. Selain itu, adanya pandemi ini berimbas kepada mahasiswa KKN UNDIP yang harus mengangkat tema KKN Pulang Kampung, yaitu pengabdian di tanah kelahiran masing-masing mahasiswa.

Ditengah pandemi ini sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dengan nilai gizi yang tinggi. Makanan yang kaya akan kebutuhan gizi mampu menjaga stabilitas imun pada tubuh. Imun yang tinggi diharapkan mampu membentengi tubuh dari penyebaran virus corona.

Menghadapi kondisi saat ini, mahasiswa UNDIP bernama Wahyu Eka Wardani dari Departemen Teknologi Hasil Perikanan memberikan edukasi serta pelatihan kepada masyarakat cara mengisi waktu selama adanya penggalakan konsep dirumah aja. Kegiatan tersebut yaitu pelatihan diversifikasi hasil perikanan berupa pemanfaatan Ikan Lele menjadi Naget Ikan. Pelatihan ini saya harap mampu menjadi trobosan bagi Ibu-Ibu semua untuk menjaga kondisi perekonomian di keluarga masing-masing. Pembuatan produk hasil perikanan dapat dibuat di rumahan dan dapat dijual melalui media offline maupun online ujar Wahyu selaku mahasiswa KKN UNDIP.


Produk olahan Ikan Lele menjadi naget
(Sumber : Galeri Penulis)

Melihat antusiasme masyarakat yang sangat tinggi, maka pelatihan tersebut didampingi dengan adanya edukasi mengenai cara membedakan ikan segar dan mundur mutu. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana cara membedakan ikan segar dan mundur mutu selama berbelanja di pasar. Selain itu, masyarakat juga diberikan sosialisasi mengenai tips menjaga kesegaran ikan. Hal ini dikarenakan pada kondisi yang sekarang ini ditemukan banyak pedagang nakal yang menjual kembali dagangannya apabila belum terjual. Harapan saya dengan adanya sosialisasi ini semoga dapat menambah wawasan Ibu-Ibu dalam belanja ikan di pasar. Marilah kita menjadi konsumen yang cerdas dengan tidak mudah tergiur dengan harga murah tutur Wahyu diakhir kegiatan.

Adanya pandemi juga berdampak pada kondisi pendidikan yang harus melakukan kegiatan belajar secara daring (dalam jaringan). Sistem belajar yang seperti ini membuat para pelajar terutama anak usia sekolah dasar banyak bermain di rumah. Hal ini membuat mahasiswa KKN UNDIP berinisiatif untuk mengadakan kegiatan yaitu Demo Makan Ikan (DEMIKAN). Alasan diadakan kegiatan ini yaitu untuk memperkenalkan kepada anak-anak mengenai produk perikanan. Pengenalan akan produk perikanan sangat penting dilakukan hal ini karena 6 dari 9 anak kurang menyukai makan ikan. Tidak sukanya makan ikan karena ikan memiliki bau yang amis dan banyak duri yang membuat susah untuk di makan bagi anak-anak.

Ikan sangat penting dikonsumsi karena mengandung banyak omega 3 yang dapat menambah kecerdasan otak bagi anak-anak. Hal ini mengingat bahwa anak-anak merupakan calon generasi bagi penerus bangsa Indonesia. Adanya kegiatan DEMIKAN diharapkan mampu menjadi trobosan anak-anak untuk makan ikan tanpa bau amis dan ada durinya.

20200812_102110
Mewarnai macam-macam gambar ikan
(Sumber : Galeri Penulis)

Kegiatan ini meliputi mewarnai gambar ikan, pencocokan nama dan gambar ikan, senam GEMARI serta makan bersama produk perikanan. Kegiatan ini juga sebagai ajang memberikan pengetahuan akan dunia perikanan kepada anak-anak yang masih asing bagi anak-anak.

Kapan-kapan diajak main sambal belajar lagi ya, Mbak ujar Angga sebagai salah satu peserta DEMIKAN.

 

Penulis : Wahyu Eka Wardani/26060117120030/Teknologi Hasil Perikanan

Editor : dr. Farmaditya Eka Putra, M.Si., Ph.D.

Layouter : Moh. Sami’udin

 

Related Post

Comments are closed.