SLEMAN – SMK Negeri 2 Depok diserbu sekolompok pelajar yang diduga dari SMU swasta yang ada Yogyakarta, Rabu (10/12/2014). SMK yang berlokasi di Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman diserang sebanyak tiga kali. Bahkan seorang guru sempat menjadi korban pemukulan.
Adapun kronologi penyerangan pertama kali dilakukan oleh tiga orang pelajar dengan membawa dua sepeda motor. Dari penuturan Feri (23) warga setempat, tiga siswa tersebut sempat masuk ke dalam halaman sekolah tersebut sekitar pukul 12.00 WIB. Terjadi keributan antar siswa dengan satpam dari SMK N 2 Depok.
Keributan tersebut memancing siswa SMK N 2 Depok yang kebetulan ada di luar sekolah. Merasa kalah jumlah, para siswa sekolah lain tersebut melarikan diri dengan meninggalkan sepeda motor mereka.
Selang beberapa waktu, datang lagi gerombolan kedua dengan jumlah sekitar enam pelajar. Mereka kembali membabi buta menyerang dan masuk ke dalam pagar dengan melewati penjagaan satpam.
“Sempat terjadi perang lemparan batu dari dua kelompok,” ujar Feri.
Bahkan seorang guru SMK N 2 Depok yakni Aji sempat dipukul oleh salah satu penyerang tersebut. Aksi itu sempat membuat para pelajar SMK N 2 geram dan berusaha melawan keenam pelajar tersebut. Alhasil keenam pelajar tersebut kembali melarikan diri.
Guru SMK N 2 Depok, Aji, saat ditemui wartawan memaparkan bahwa pihaknya sempat mengamankan salah seorang siswa sekolah lain dalam penyerangan kedua. Dalam kesempatan itu Aji ingin melerai dan mempertanyakan duduk permasalahan.
“Akan tetapi saya malah dipukul. Saya sudah memperingatkannya, tetapi siswa tersebut malah bilang tidak takut. Karena banyak siswa kami yang datang, akhirnya sempat kami lepaskan. Saat itu saya sudah mau pulang karena sudah agak sore,” ungkap Aji.
Setelah dua kali penyerangan, pihak SMKN 2 Depok melaporkan dan meminta bantuan pengamanan dari pihak kepolisian. Kendati demikian sekitar pukul 15.30, kelompok siswa dari sekolah lain tersebut datang dalam jumlah lebih banyak. Tidak kurang dari 20 hingga 30 pelajar yang kembali datang.
Mereka kembali menyerang dengan menghujani batu di area sekitar sekolah. Bahkan sebuah tiang penanda yang berada di pertigaan jalan depan pintu gerbang sekolah dirusak. Tetapi warga dibantu aparat kepolisian yang sudah bersiaga berhasil menghalau mereka. Para penyerangpun dapat dipukul mundur.
Sumber : Tribunjogja