- Sejarah
Museum Affandi merupakan museum yang dibangun untuk mengenang sang maestro lukis Indonesia bernama Affandi. Affandi lahir di Cirebon, Jawa Barat pada tahun 1907 dan wafat pada tanggal 23 Mei 1990. Pada umurnya yang ke-26 ia menikah dengan Maryati, seorang gadis Bogor Jawa Barat. Ia adalah seniman sangat mencintai seni lukis, dan bercita-cita ingin membangkitkan derajat seni lukis di Indonesia. Seniman kebanggaan Presiden Soekarno ini mengisi hari-harinya untuk melukis semua benda yang ia temui. Apapun itu, ia ekspresikan dalam kanfas dengan aliran seni lukis khasnya. Namun seiring berjalannya waktu ia menyadari bahwa ia lebih suka melukis matahari dan cerminan dirinya sendiri. Selanjutnya ia pun memutuskan untuk lebih banyak melukis potret dirinya dalam memandangan dunia. Maka tak heran jika di Museum Affandi banyak banyak karyanya berisi tentang gambaran dirinya sendiri.
Awalnya museum ini merupakan rumah tempat tinggal Affandi dengan hasil rancangan arsitekturnya sendiri. Yang paling unik adalah atap rumahnya yang melengkung terlihat seperti daun pisang. Menurut cerita, sebelum Affandi mendirikan rumah tersebut suatu hari Affandi melukis di sebuah tempat terbuka. Tiba-tiba hujan mengguyurnya dan membasahi lukisan yang ia buat. Agar tak rusak, kemudian Affandi mengambil sebuah daun pisang dan pelepahnya sebagai pelindung. Di bawah teduhan pelepah itu ia melanjutkan lukisannya. Tak disangka setelah selesai ternyata lukisan yang ia buat terlihat sangat bagus. Ia pun berjanji akan membuat rumah dengan atap mirip pohon pisang, jika karyanya tersebut menjadi idola bagi publik.
Pembangunan Museum Affandi Yogyakarta yang saat itu masih rumah milik Affandi mengalami beberapa tahap. Rumah itu dibangun dengan biaya sendiri dari hasil penjualan lukisan-lukisannya. Tahap pertama yang dinamakan Galeri I selesai pada tahun 1962 dan digunakan sebagai tempat pameran pribadi lukisannya. Kemudian pada tahun 1964 galeri ini diresmikan Prof. Ida Bagus Mantra selaku Direktur Kebudayaan Umum. Tahap kedua pembangunan Galeri II yang digunakan sebagai tempat pameran lukisan putri Affandi dan pelukis-pelukis lain, kemudian diresmikan pada tahun 1988 oleh Prof. Dr. Fuad Hasan selaku menteri pendidikan dan kebudayaan. Tahap ketiga pembangunan Galeri III diresmikan tahun 2000 oleh Sultan Hamengkubuwono X sebagai tempat penyimpanan semua karya lukis Affandi dan pelukis lain. Dan yang terakhir Galeri IV sebagai tempat penyimpanan lukisan keluarga Affandi, yang dibangun tahun 2002.
- Akses
Museum Affadi terletak di Jalan Laksda Adisucipto 167 Yogyakarta. Lokasinya strategis berada di tepi barat Sungai Gajahwong, berhadapan dengan kampus UIN Sunan Kalijaga dan hanya berjarak 4 km dari Bandara Adi Sutjipto. Untuk mencapainya pun tak sulit, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau umum, yaitu dengan bus umum jalur 7 atau 10, transjogja, becak dan taksi.
- Koleksi
Museum Affandi Yogyakarta berdiri di atas tanah seluas 3.500 meter persegi. Di dalamnya berisi koleksi sekitar 300 karya lukisan Affandi, serta sekitar 700 lukisan karya keluarganya dan karya pelukis-pelukis lain. Selain itu ada benda-benda koleksi milik Affandi semasa hidupnya, piagam-piagam penghargaannya dalam maupun luar negeri dan juga sanggar lukis.
Museum Affandi terbagi menjadi 4 ruangan. Galeri I berisi benda-benda yang berhubungan dengan keseharian hidup Affandi seperti pipa cangklong kesayangannya, sepeda ontel, sandal jepit, kuas, ember, kain, sarung bermotif kotak-kotak, piagam penghargaan, kliping berita koran, foto-foto kenangan Affandi dan koleksi patung perunggu berwajah Affandi. Selain itu ada juga sebuah Mobil Mitsubishi Gallant tahun 1976 yang merupakan mobil kesayangan Affandi. Mobil itu telah dimodifikasi oleh Affandi menyerupai bentuk ikan. Yang lebih hebat mesin mobil tersebut tenaganya sama dengan mesin mobil yang digunakan para pembalap rally pada masa itu.
Galleri II berisi koleksi lukisan-lukisan pelukis-pelukis hebat, seperti: Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Hendra, Rusli, Fajar Sidik, S. Sujoyono, Barli, Wahdi S, Bagong Kusudiarjo, Mochtar Apin, dan pelukis lainnya. Galeri ini memiliki 2 lantai. Lantai pertama berisi lukisan-lukisan bersifat abstrak, sedangkan lantai kedua berisi lukisan bercorak realis. Galeri III berisi koleksi karya milik Kartika Affandi putri Affandi, Rukmini Yusuf, Juki Affandi, dan lukisan Maryati, istri Affandi. Galeri IV berisi lukisan karya Didit, cucu Affandi.
Selain empat buah galeri tersebut ada sebuah ruangan lagi yang bernilai seni sangat tinggi, yaitu Gerobak. Gerobak ini adalah hasil modifikasi Affandi yang dijadikan sebuah kamar lengkap dengan dapur dan kamar kecil. Hal itu atas permintaan sang istri, Maryati agar dapat dipakai sebagai tempat istirahat di siang hari dan tempat meyulam karya-karyanya.
Sebagai pendukung koleksi benda-benda berjiwa seni, di Museum Affandi juga terdapat acara rutin yang juga dapat menarik kunjungan wisatawan yakni: haul Affandi (23 Mei), pameran lukisan Tony Hesbergen (Februari), pameran Sorrandu (Juni-Juli), pameran tunggal kartika Affandi (November).
- Tiket
Tiket masuk untuk wisatawan domestik seharga Rp. 20.000, dan untuk wisatawan mancanegara Rp. 50.000. Jika ingin memotret ada biaya sebesar Rp. 10.000,.
- Jam Buka
Senin – Sabtu: pukul 09.00 – 16.00 WIB
Minggu          : pukul 09.00 – 13.00 WIB